Indonesia membangun Tamansari Cyber dengan konsep rumah cyber atau cyber home di lahan seluas 13 hektar.lokasinya berdekatan dengan Bogor Nirwana Residence(BNR) di Kelurahan Mulyaharja,Bogor yang berpemandangan Gunung Salak.
        Untuk membangun proyek ini pihak Cyber Park Indonesia menggandeng PT WIKA Realty. Khusus untuk mengembangkan perumahan tersebut sebagai cyber home, Cyber Park Indonesia bekerjasama dengan produsen fiber optik Powertel.
        "Powertel yang membangun fasilitas mega fiber optiknya. Ini satu-satunya konsep cyber home di Indonesia, dan saya inginnya seperti silicon valley," ujar Dedi.
   Konsep cyber home lebih kepada kapaitas bandwith internet untuk melengkapi perangkat digital di dalam rumah.
        Dedi Yudiant menambahkan, jika selama ini banyak rumah masih mengandalkan paket internet dengan kuota dari televisi berbayar, di Tamansari Cyber pihaknya membangun fasilitas akses internet berkapasitas besar dan cepat memakai fiber optik.
      "Setiap rumah kami pasang internet kapasitas bandwith internet simetris upload dan download sama, yaitu 100 Mbps dan IP Public kalau ingin menghidupkan server sendiri dari rumahnya. Sekarang sudah progres menuju 1 Gbps di setiap rumah, bahkan mulai kami naikkan menjadi 10 Gbps," tambahnya.
   “Total rumah yang akan dibangun nantinya sebanyak 400 unit dan saat ini sudah terbangun sebanyak 35 unit. Sejak kami pasarkan pada tahun 2015, saat ini sudah terjual sebanyak 20%. Ada dua jenis yang kami pasarkan tipe Homepage dan Bandwith dengan berbagai ukuran. Harganya mulai Rp 1 miliar dengan sistem pembayaran yang menarik,” jelas Head of Marketing Tamansari Cyber Residence Dhira Sang Acchedya.
     “Di perumahan ini kami bangun fasilitas akses internet kapasitas besar dan cepat di Indonesia. Setiap rumah terpasang internet dengan kekuatan riil 100 Mbps dengan opsi IP Public bila ingin menghidupkan server sendiri dari rumah. Bahkan sekarang sudah menuju progres 1 Gbps setiap rumah. Kami juga sedang upgrade jadi 10 Gbps sehingga jadi satu-satunya kawasan dengan rumah akses internet terbesar di dunia, bukan lagi di Indonesia,” ujar Dedi Yudiant di Bogor, Senin (2/5).
    Tujuan Cyberhome:
-Kawasan perumahan yang dapat menunjang seluruh aktivitas dalam belajar, bekerja, bisnis dan rekreasi dalam mendukung kehidupan produktif dan efisien
-Tempat saling bertukar pikiran mengenai prospek/peluanbisnis kedepan mengenai IT langsung bersama pelaku/profesional industri TIK
-Tempat tinggal komunitas yang sama dalam bidang TIK
-Lapangan kerja serta pola kerja baru di Era Ekonomi Digital
-Masyarakat Indonesia untuk dapat bekerja dari rumah

 

          “Di rumah cyber inilah kami bangun fasilitas akses internet kapasitas besar di Indonesia. Setiap rumah terpasang internet dengan kekuatan riil 100 Mbps dengan Upload dan download Sama ( Simetris ) dengan Opsi IP Publik bila ingin Menghidupkan Server sendiri dari Rumah , bahkan sekarang sudah progress menuju 1 Gbps Setiap Rumah.

           

Komentar